Senin, 28 Februari 2011

PROSES PEMBUATAN ROKOK

Dari lahan pertanian hingga pabrik pembuatan :
Ditanam cengkeh dan tembakau sebagai  bahan baku pembuatan rokok
Daun bawah (3-4 lembar) mendekati kehijau-hijauan dan gagangnya keputih-putihan.
Daun tengah (4-6 lembar) berwarna “kuning kenanga”.
Daun atas (6-9 lembar) dan daun pucuk (4-7 lembar) telah matang benar.
Setelah waktunya dipanen lalu tembakau dan cengkeh pun dikeringkan
Tembakau yang telah disimpan akan diproses untuk memberikan rasa sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan campuran rokok yang akan diolah menjadi rokok. Campuran akhir, atau biasa disebut "cut filler," akan disimpan di dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi.
Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dikirim ke tempat produksi. Tembakau disimpan selama tiga tahun dalam lingkungan yang terkontrol untuk meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga harus melalui proses penyimpanan selama setahun sebelum dapat diproses dan dirajang.
Rokok kretek dapat berupa Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Kretek Mesin (SKM). Salah satu aspek khas dalam industri kretek Indonesia adalah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, di mana para pekerja melinting produk rokok kretek jadi dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat menyelesaikan 360 batang per jam.
Dalam setiap tahap produksi, proses pengendalian mutu yang ketat memainkan peran yang penting untuk menjamin bahwa setiap batang rokok diproduksi dengan standar yang tinggi. Setelah produksi rokok selesai, rokok akan dikemas dan didistribusikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar